MENJADI INTERPRETER

Interpreter atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda dengan Translator atau penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan. Interpreter akan menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara langsung atau orally sementara translator akan menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran secara tertulis.

Jadi sekarang ayo kita pusatkan perhatian kita terhadap interpreter.

Jikalau ada yang ingin menjadi interpreter maka orang tersebut haruslah memiliki kemampuan menterjemahkan secara langsung tanpa alat bantu seperti kamus atau alfalink, alias ”on the spot”.

Kemudian ada 2 jenis kerja yang akan dilakukan seorang interpreter dalam menterjemahkan. Yang pertama disebut ”simultaneous interpreting” di mana seorang interpreter duduk dalam ”booth” dengan memakai headphones untuk mendengarkan pembicaraan dalam bahasa sumber yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa sasaran dan akan langsung disampaikan melalui mikrophone.

Yang kedua dikenal dengan ”consecutive interpreter” dimana pembicara akan berhenti atau jeda setiap 1-5 menit pada akhir paragraf atau pikiran. Nah pada saat si pembicara ini ”istirahat” , interpreter beraksi menyampaikan apa-apa yang telah disampaikan si pembicara ke dalam bahasa sasaran tanpa menambah ataupun mengurangi maksud si pembicara. Kemampuan mencatat atau ”note-taking” sangat berperan penting dalam hal ini sehingga interpreter tidak kehilangan informasi,data-data yang harus disampaikannya. Jangan salah ”note-taking” bukanlah stenografi. Banyak interpreter yang menciptakan simbol-simbol atau tanda-tanda sendiri sebagai taktik dan strategi dalam mencatat data atau info supaya jangan lupa.

Terus kira-kira hal-hal apa saja ya yang harus dikuasai atau dimiliki seorang interpreter?

Hal-hal berikut inilah yang sebaiknya dimiliki oleh seorang interpreter yang baik.

1. Pengetahuan tentang hal-hal umum yang berkaitan dengan pidato atau hal yang akan diterjemahkan.

2. Pengetahuan tentang budaya kedua bahasa.

3. Kosakata kedua bahasa.

4. Kemampuan mengekspresikan pokok pikiran dengan jelas dan tepat dalam dua bahasa.

5. Kemampuan mencatat dalam ’consecutive interpreting’.

Inilah sekilas tentang apa dan bagaimana interpreter itu, semoga bermanfaat.